Sabtu, 20 Maret 2010

Hasil Drawing perempat final liga Champions 2010

nilah Hasil Drawing Perempat Final Liga Champions

(istimewa)

INILAH.COM, Nyon – Inter Milan mendapat lawan ringan di perempat final Liga Champions setelah ditantang CSKA Moskow. Juara bertahan Barcelona akan menghadapi Arsenal, Manchester United ditantang Bayern Munich.

Duel sesama Prancis terjadi pada babak perempat final setelah Girondins Bordeaux, yang menjadi undian pertama pada drawing di markas UEFA, Nyon, Swiss, Jumat (19/3), harus menghadapi tim senegaranya, Olympique Lyon.

Setelah itu Munchen, yang harus menghadapi finalis musim lalu, Manchester United. Diundian ketiga, Arsenal harus rela bertemu juara bertahan, Barcelona di babak perempat final. Ini adalah ulangan final Liga Champions 2006, ketika itu Azulgrana menang 2-1.

Dari hasil tiga pertandingan di atas membuat Inter mendapat lawan yang sedikit ringan. I Nerazzurri akan ditantang CSKA Moskow, yang melangkah ke perempat final dengan menyingkirkan Sevilla.[bow]

Hasil Drawing perempat final Liga Champions:

1. Lyon vs Bordeaux

2. Bayern Munich vs Manchester United

3. Arsenal vs Barcelona

4. Inter Milan vs CSKA Moskow

* Tim di depan menjadi tuan rumah terlebih dahulu

• Laga pertama babak perempat final: 30 dan 31 Maret

Laga kedua babak perempat final: 6 dan 7 April

• Laga pertama babak semifinal: 20 dan 21 April

Laga kedua babak semifinal: 27 dan 28 April

• Babak final: 22 Mei 2010 (Santiago Bernabeu)

• Plot Semifinal:

Pemenang perempat final 2 vs Pemenang perempat final 1

Pemenang perempat final 4 vs Pemenang perempat final 3
Dapatkan berita populer pilihan Anda gratis setiap pagi disini atau akses mobile langsung http://M.inilah.com via ponsel dan Blackberry !

Senin, 15 Maret 2010

Belajar Bahasa Inggris Jurus Nekad

Belajar Bahasa Inggris

Tips Bahasa Inggris Untuk Pelajar, Mahasiswa, Pegawai atau Karyawan dan Anda Semua Pemain Bisnis Online dan Internet Marketing
Belajar Bahasa Inggris Jurus Nekad
Belajar Bahasa Inggris June 27th, 2009 by Mufli | 18,304 views

Posting seputar tips belajar Bahasa Inggris kali ini anggap santai saja ya mau dimasukkan hati boleh dianggap hiburan juga tak mengapa. Terus terang saya pun belum senekad yang saya bayangkan ini dalam belajar Bahasa Inggris. Anda ingin sukses menguasai bahasa inggris? Maka terapkan saja jurus mudah-mudah gampang ini yaitu Kuasai Bahasa Inggris dengan jurus nekad. Misalnya jika saat ini Anda masih jauh banget dari bisa Bahasa Inggris maka Nekad saja bisa bahasa inggris secara tuntas. Caranya? Ya nekad belajar dong pastinya. Belum tau mau belajar dimana dan dengan siapa? Nekad lagi cari tau dimana tempat belajar Bahasa Inggris terbaik dan siapa orangnya yang bisa ngajarin. Oh tempat belajar yang berkualitas biasanya mahal, belum cukup uang? Nekad lagi cari pelajaran tentang bahasa inggris yang gratis dan berkualitas. Atau nekad lagi cari uang dulu dengan kerja keras untuk nanti biaya belajar. Masih ada lanjutannya loh..

Orang nekad atau bondo nekad atau bonek memang seharusnya tidak pernah menyerah, karena kalau gampang menyerah kan bukan orang nekad namanya. Jadi, Anda perlu nekad juga menerobos semua rintangan yang menghadang termasuk apa hambatan dalam belajar bahasa inggris yang berasal dari dalam diri Anda sendiri seperti malas, minder dan sebagainya itu. Tentu saja kalau nekad hanya sampai pada level impian atau sekedar mengetahui bahwa belajar bahasa inggris jurus nekad ini memang bisa berhasil tetapi belum nekad mengerjakan tekad itu maka hasilnya hampir pasti bahasa inggris Anda juga akan nekad bertahan sampai disini. Keinginan atau dream itu sangat penting sebagai bahan bakarnya dan itu belumlah cukup tanpa Take Action yaitu nekad tadi, semboyan saya untuk ini adalah Stop Dreaming Start Action yang artinya jangan hanya bermimpi tetapi mulailah melakukannya, jadi Stop Dreaming jangan diartikan sebagai tidak boleh mempunyai impian atau memimpikannya atau tidak boleh punya keinginan kuat, itu justru harus kok, termasuk keinginan untuk bisa bahasa inggris tentunya.

Nah sekarang apa yang menghambat Anda? Temukan dengan jelas apa sebenarnya hambatan itu dan tekadkan untuk bisa melewatinya. Mungkin Anda kurang partner belajar dan Anda tau ada kelompok Belajar Bahasa Inggris Di Facebook misalnya, tetapi Anda belum punya laptop. ya nekadlah beli laptop, nekad beneran pastinya. Kalau hanya nekad sedikit nanti dapatnya komputer bekas, hehe..

Gimana cari uang untuk belajar Bahasa Inggris kalo belum kerja? Ya nekad cari kerja la yau. Lowongan kerja sudah dilamar eh sudah 2 bulan belum ada yang mau menerima, gimana nih? Nekad jadi pembantu rumah tangga, kalo lowongan ini banyak sekali tersedia, gajinya lumayan dan jam kerjanya tak selalu panjang. Yang ini kalo orang sudah nekad pasti bisa!. Dan pekerjaan tersebut juga sangat mulia kok. Tiada rotan akar pun jadi. Kalau memang sudah punya rotan ya pakai rotannya, jika belum ya pakai akar dulu, betul tidak?.

Well, demikian saja posting pendek tentang Bahasa Inggris Jurus Nekad kali ini, semoga bisa saya ulas lagi di kemudian hari. Sebenarnya kita semua sudah tahu bahwa nekad itu bisa menghasilkan perbedaan yang besar dalam belajar Bahasa Inggris ini, yang sedikit adalah kita-kita yang benar-benar mempraktekkannya. Mungkin karena kita belum berhenti bermimpi (malas, loyo, minder, dsb tetapi ingin) dan belum memulai Action. Karena itulah slogan Stop Dreaming Start Action sangat relevan juga dalam dunia belajar Bahasa Inggris.

Ayo kita Nekad belajar bahasa inggris sampai bisa!

Pengaturan Jadwal belajar efektif

- tip ini ditujukan bagi siswa/mahasiswa dalam mengatur jadwal belajar secara efektif -

Pengaturan Waktu adalah membuat dan melakukan jadwal belajar agar dapat mengatur dan memprioritaskan belajarmu dalam konteks membagi waktu dengan aktivitas, keluarga, dan lain-lain.

Pedoman:

*

Perhatikan waktumu.
*

Refleksikan bagaimana kamu menghabiskan waktumu.
*

Sadarilah kapan kamu menghabiskan waktumu dengan sia-sia.
*

Ketahuilah kapan kamu produktif.

Dengan mengetahui bagaimana kamu menghabiskan waktu dapat membantu untuk:

Membuat daftar "Kerjaan". Tulislah hal-hal yang harus kamu kerjakan, kemudian putuskan apa yang dikerjakan sekarang, apa yang dikerjakan nanti, apa yang dikerjakan orang lain, dan apa yang bisa ditunda dulu pengerjaannya.

Membuat jadwal harian/mingguan. Catat janji temu, kelas dan pertemuan pada buku/tabel kronologis. Selalu mengetahui jadwal selama sehari, dan selalu pergi tidur dengan mengetahui kamu sudah siap untuk menyambut besok.

Merencanakan jadwal yang lebih panjang. Gunakan jadwal bulanan sehingga kamu selalu bisa merencanakan kegiatanmu lebih dulu. Jadwal ini juga bisa mengingatkanmu untuk membuat waktu luangmu dengan lebih nyaman.

Rencana Jadwal Belajar Efektif:

* Beri waktu yang cukup untuk tidur, makan dan kegiatan hiburan.
* Prioritaskan tugas-tugas.
* Luangkan waktu untuk diskusi atau mengulang bahan sebelum kelas.
* Atur waktu untuk mengulang langsung bahan pelajaran setelah kelas. Ingatlah bahwa kemungkinan terbesar untuk lupa terjadi dalam waktu 24 jam tanpa review.
* Jadwalkan waktu 50 menit untuk setiap sesi belajar.
* Pilih tempat yang nyaman (tidak mengganggu konsentrasi) untuk belajar.
* Rencanakan juga "deadline".
* Jadwalkan waktu belajarmu sebanyak mungkin pada pagi/siang/sore hari.
* Jadwalkan review bahan pelajaran mingguan.
* Hati-hati, jangan sampai diperbudak oleh jadwalmu sendiri!

Minggu, 14 Maret 2010

POTRET KOTA SAMARINDA

Jembatan Mahakam
Geografis dan Iklim

Kota Samarinda terletak didaerah katulistiwa. Datar dan berbukit antara 10-200 meter diatas permukaan laut. Dengan luas wilayah 718 KM². Kota Samarinda berbatasan dengan Kabupaten Kutai Kartanegara disebelah barat, timur, selatan dan utara. Kota Samarinda beriklim tropis basah, hujan sepanjang tahun. Suhu udara antara 24-32C, dengan curah hujan rata-rata 162 mm, dan kelembaban udara rata-rata 82,7%.
Pemerintahan dan Kependudukan
Peta Administrasi Samarinda

Wilayah administrasi Kota Samarinda terdiri dari 6 Kecamatan dan 53 Kelurahan. Penduduk Kota Samarinda tercatat sebanyak 588.135 jiwa. Dengan laju pertumbuhan 5-7% per tahun, yang terdiri dari berbagai suku bangsa dengan pemeluk agama terbanyak adalah Islam, disamping terdapat juga pemeluk agama Kristen, Hindu, Budha dan Konghucu

Penduduk Kota Samarinda sebagian besar bekerja di sektor perdagangan, hotel dan restoran. Sektor lain yang dominan adalah industri.
Pemanfaatan Lahan

Lahan di Kota Samarinda dimanfaatkan untuk berbagai kepentingan, baik untuk pertanian, pemukiman maupun perindustrian. Pemanfaatan yang terluas adalah untuk pekarangan/bangunan, sedangkan pemanfaatan yang terkecil adalah untuk rawa/kolam.
Perekonomian

Kontribusi terbesar terhadap PDRB Kota Samarinda adalah sektor industri pengloahan yang diikuti oleh sektor perdagangan, hotel dan restoran. Sektor yang paling kecil memberikan kontribusi terhadap PDRB Kota Samarinda adalah sektor listrik, gas dan air bersih serta sektor pertanian. Laju pertumbuhan ekonomi Kota Samarinda selalu positif, ini menunjukkan keadaan perekonomian yang semakin membaik.
Infrastruktur

Layanan jaringan telepon di Kota Samarinda dilakukan oleh PT. Telkom Kandatel Kota Samarinda. Prasarana jasa telekomunikasi di Kota Samarinda bisa dikatakan masih kurang meskipun setiap tahunnya mengalami peningkatan pelayanan. Selain itu, semua penyelenggara layanan jaringan telepon bergerak telah ada di kota ini.

Kebutuhan listrik Kota Samarinda dipenuhi oleh PT. Perusahaan Listrik Negara (PLN) Wilayah VI Cabang Samarinda. Perkembangan produksi listrik di Kota Samarinda mengalami peningkatan terus tiap tahun.

Jaringan jalan yang ada di Kota Samarinda merupakan bagian dari sistem transportasi regional yang menghubungkan Kota Samarinda dengan kota/kabupaten lain di provinsi Kalimantan Timur. Sebagaian besar jalan yang ada di Kota Samarinda sudah memiliki permukaan yang beraspal dengan kondisi baik.

Daerah pelayanan air bersih di Kota Samarinda dibagi dua yaitu: Samarinda Ulu - Samarinda Ilir serta Samarinda Seberang. Kebutuhan air bersih ini dipenuhi oleh PDAM Kota Samarinda dengan air baku dari Sungai Mahakam melalui 5 buah intake. Kelima intake itu adalah Gajahmada, Karang Asam, Teluk Lerong, Loa Kulu dan Samarinda Seberang.
SAMARINDA—Memasuki Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) Samarinda tahun 2010 ini, tak bisa dipungkiri persaingan-persaingan menuju Samarinda 1 begitu deras, sehingga untuk mempertahankan kondusifitas kota Samarinda, semua pendukung calon agar tak mudah terpancing propaganda yang menyudutkan salah satu calon. “Memasuki tahun 2010 ini, sudah banyak baliho-baliho dan pemberitaan seputar calon-calon wali kota dan wakil wali kota. Kepada semua pendukung calon unggulan agar tak mudah terpancing propaganda dari calon lain ataupun provokator yang sengaja merusak kondusifitas kota Samarinda,”

Menurut Syaharie, Kota Samarinda sudah terbukti berhasil dalam melaksanakan beberapa kali tahapan Pemilu, mulai dari Pemilu Legislatif 2004, Pemilu Presiden, Pilkada Samarinda, Pilgub, kembali lagi Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden, serta tahun akan diuji lagi pada Pilkada Samarinda. “Buktikan kita seluruh warga dan semua elemen lainnya mampu kembali sukses melaksanakan Pemilu Kepala Daerah Samarinda tahun ini, baik sebelum dan sesudahnya,” pinta Syaharie yang juga mencalonkan diri sebagai Wali Kota Samarinda periode 2010-2015. Masih dalam kesempatan itu, Syaharie menyampaikan terima kasih kepada jajaran kepolisian Samarinda yang hampir tiap meminggu menangkap pengedar obat-obatan terlarang. “Samarinda ini sekarang bukan lagi tempat peredaran saja, tapi juga wadah memproduksi obat-obatan terlarang. Orang tua jangan lengah, sehingga anak-anaknya tidak terjerumus ke obat-obatan terlarang,” tandasnya. Masalah kebakaran juga tak luput dari perhatian Wawali. Semua warga agar selalu waspada kebakaran, tanpa mengenal waktu, musim dan tempat. Pada Safari Jumat kemarin, tampak hadir Sekretaris Kota Samarinda HM Fadly Illa SH MSi bersama unsur Muspida dan kepala dinas maupun kepala bagian di lingkungan Sekretariat Daerah. Seperti biasanya, dalam kesempatan itu, sesuai kebijakan walkota.

Asal-usul Kota Samarinda wikipedia

Awal mula berdirinya Samarinda
[sunting] Perjanjian Bungaya

Pada saat pecah perang Gowa, pasukan Belanda di bawah Laksamana Speelman memimpin angkatan laut Kompeni menyerang Makassar dari laut, sedangkan Arung Palakka yang mendapat bantuan dari Belanda karena ingin melepaskan Bone dari penjajahan Sultan Hasanuddin (raja Gowa) menyerang dari daratan. Akhirnya Kerajaan Gowa dapat dikalahkan dan Sultan Hasanuddin terpaksa menandatangani perjanjian yang dikenal dengan Perjanjian Bungaya pada tanggal 18 November 1667.
[sunting] Kedatangan orang Bugis ke Kesultanan Kutai
Sebuah pasar di Samarinda dalam keadaan banjir pasang pada tanggal 19 Mei 1949.

Sebagian orang-orang Bugis Wajo dari kerajaan Gowa yang tidak mau tunduk dan patuh terhadap isi perjanjian Bongaja tersebut, mereka tetap meneruskan perjuangan dan perlawanan secara gerilya melawan Belanda dan ada pula yang hijrah ke pulau-pulau lainnya diantaranya ada yang hijrah ke daerah Kesultanan Kutai, yaitu rombongan yang dipimpin oleh Lamohang Daeng Mangkona (bergelar Pua Ado yang pertama). Kedatangan orang-orang Bugis Wajo dari Kerajaan Gowa itu diterima dengan baik oleh Sultan Kutai.

Atas kesepakatan dan perjanjian, oleh Raja Kutai rombongan tersebut diberikan lokasi sekitar kampung melantai, suatu daerah dataran rendah yang baik untuk usaha Pertanian, Perikanan dan Perdagangan. Sesuai dengan perjanjian bahwa orang-orang Bugis Wajo harus membantu segala kepentingan Raja Kutai, terutama didalam menghadapi musuh.

Semua rombongan tersebut memilih daerah sekitar muara Karang Mumus (daerah Selili seberang) tetapi daerah ini menimbulkan kesulitan didalam pelayaran karena daerah yang berarus putar (berulak) dengan banyak kotoran sungai. Selain itu dengan latar belakang gunung-gunung (Gunung Selili).
[sunting] Rumah Rakit yang Sama Rendah
Jl. Jendral Winkelman (sekarang Jl. RE Martadinata dan Jl. Gajah Mada) di tepi Sungai Mahakam pada zaman penjajahan Belanda.

Sekitar tahun 1668, Sultan yang dipertuan Kerajaan Kutai memerintahkan Poea Adi bersama pengikutnya yang asal tanah Sulawesi membuka perkampungan di Tanah Rendah. Pembukaan perkampungan ini dimaksud Sultan Kutai, sebagai daerah pertahanan dari serangan bajak laut asal Pilipina yang sering melakukan perampokan di berbagai daerah pantai wilayah kerajaan Kutai Kartanegara. Selain itu, Sultan yang dikenal bijaksana ini memang bermaksud memberikan tempat bagi masyarakat Bugis yang mencari suaka ke Kutai akibat peperangan di daerah asal mereka. Perkampungan tersebut oleh Sultan Kutai diberi nama Sama Rendah. Nama ini tentunya bukan asal sebut. Sama Rendah dimaksudkan agar semua penduduk, baik asli maupun pendatang, berderajat sama. Tidak ada perbedaan antara orang Bugis, Kutai, Banjar dan suku lainnya.

Dengan rumah rakit yang berada di atas air, harus sama tinggi antara rumah satu dengan yang lainnya, melambangkan tidak ada perbedaan derajat apakah bangsawan atau tidak, semua "sama" derajatnya dengan lokasi yang berada di sekitar muara sungai yang berulak, dan di kiri kanan sungai daratan atau "rendah". Diperkirakan dari istilah inilah lokasi pemukiman baru tersebut dinamakan Samarenda atau lama-kelamaan ejaan Samarinda.

Sedang Poea Adi diberi gelar Panglima Sepangan Pantai. Ia bertanggungjawab terhadap keamanan rakyat dan kampung-kampung sekitar sampai ke bagian Muara Badak, Muara Pantuan dan sekitarnya. Keputusan sidang kerajaan membuka Desa Sama Rendah memang jitu. Sejak saat itu, keamanan di sepanjang pantai dan jalur Mahakam menjadi kondusif. Tidak ada lagi bajak laut yang berani beraksi. Dengan demikian, kapal-kapal dagang yang berlayar, baik dari Jawa maupun daerah lainnya bisa dengan aman memasuki Mahakam. Termasuk kapal-kapal pedagang Belanda dan Inggris. Mereka berlayar hingga ke pusat Kerajaan, di Tepian Pandan. Dengan demikian roda pemerintahan berjalan dengan baik serta kesejahteraan masyarakat menjadi meningkat[2].
[sunting] Samarinda Seberang

Sejarah terbukanya sebuah kampung yang menjadi kota besar, dikutip dari buku berbahasa Belanda dengan judul “Geschiedenis van Indonesie“ karangan de Graaf. Buku yang diterbitkan NV.Uitg.W.V.Hoeve, Den Haag, tahun 1949 ini juga menceritakan keberadaan Kota Samarinda yang diawali pembukaan perkampungan di Samarinda Seberang yang dipimpin oleh Poea Adi. Belanda yang mengikat perjanjian dengan kesultanan Kutai kian lama kian bertumbuh. Bahkan, secara perlahan Belanda menguasai perekonomian di daerah ini. Untuk mengembangkan kegiatan perdagangannya, maka Belanda membuka perkampungan di Samarinda Seberang pada tahun 1730 atau 62 tahun setelah Poea Adi membangun Samarinda Seberang. Di situlah Belanda memusatkan perdagangannya.
Kawasan Samarinda Seberang sekarang, kawasan inilah yang menjadi cikal bakal Kota Samarinda.

Namun demikian, pembangunan Samarinda Seberang oleh Belanda juga atas ijin dari Sultan Kutai, mengingat kepentingan ekonomi dan pertahanan masyarakat di daerah tersebut. Apalagi, Belanda pada waktu itu juga menempatkan pasukan perangnya di daerah ini sehingga sangat menjamin keamanan bagi Kerajaan Kutai.

Samarinda berkembang terus dengan bertambahnya penduduk yang datang dari Jawa dan Sulawesi dalam kurun waku ratusan tahun. Bahkan sampai pada puncak kemerdekaan tahun 1945 hingga keruntuhan Orde Lama yang digantikan oleh Orde Baru, Samarinda terus ’disatroni’ pendatang dari luar Kaltim. Waktu itu Tahun 1966 adalah peralihan masa Orde Lama ke Orde Baru. Keadaan semuanya masih acak dan semberawut. Masalah keamanan rakyat memang terjamin dengan terbentuknya Hansip (Pertahanan Sipil) yang menggantikan OPR (Organisasi Pertahanan Rakyat). Hansip mendukung keberadaan Polisi dan TNI.

Kendati terbilang maju pada zamannya, perubahan signifikan Kota Samarinda dimulai ketika Walikota Kadrie Oening diangkat dan ditetapkan oleh Menteri Dalam Negeri dengan Surat Keputusan No.Pemda 7/ 67/14-239 tanggal 8 November 1967. Ia menggantikan Mayor Ngoedio yang kemudian bertugas sebagai pejabat tinggi pemerintahan Jawa Timur di Surabaya. Kotamadya Samarinda pada tahun 1950 terbagi tiga kecamatan, yaitu Kecamatan Samarinda Ulu, Samarinda Ilir dan Samarinda Seberang. Luas wilayahnya saat itu hanya 167 km². Kemudian pada tahun 1960 wilayah Samarinda diperluas menjadi 2.727 km² meliputi daerah Kecamatan Palaran, Sanga-Sanga, Muara Jawa dan Samboja. Namun belakangan, kembali terjadi perubahan. Kota Samarinda hanya tinggal Kecamatan Palaran, Samarinda Seberang, Samarinda Ilir, dan Samarinda Ulu[2].
[sunting] Penetapan hari jadi Kota Samarinda

Orang-orang Bugis Wajo ini bermukim di Samarinda pada permulaan tahun 1668 atau tepatnya pada bulan Januari 1668 yang dijadikan patokan untuk menetapkan hari jadi kota Samarinda. Telah ditetapkan pada peraturan Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II Samarinda Nomor: 1 tahun 1988 tanggal 21 Januari 1988, pasal 1 berbunyi Hari Jadi Kota Samarinda ditetapkan pada tanggal 21 Januari 1668 M, bertepatan dengan tanggal 5 Sya'ban 1078 H penetapan ini dilaksanakan bertepatan dengan peringatan hari jadi kota Samarinda ke 320 pada tanggal 21 Januari 1980. 21 Januari 1668 / 5 Sya'ban 1070 Hijriyah : Kedatangan orang-orang suku Bugis Wajo mendirikan pemukiman di muara Karang Mumus.
[sunting] Berdirinya Pemerintahan Kota Samarinda
[sunting] Pemerintah Kotamadya Dati II Samarinda dan Kotapraja

Dibentuk dan didirikan pada tanggal 21 Januari 1960, berdasarkan UU Darurat No. 3 Tahun 1953, Lembaran Negara No. 97 Tahun 1953 tentang Pembentukan daerah-daerah Tingkat II Kabupaten/kotamadya di Kalimantan Timur

Semula Kodya Dati II Samarinda terbagi dalam 3 kecamatan, yaitu Kecamatan Samarinda Ulu, Samarinda Ilir, dan Samarinda Seberang. Kemudian dengan SK Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Provinsi Kalimantan Timur No. 18/SK/TH-Pem/1969 dan SK No. 55/TH-Pem/SK/1969, terhitung sejak tanggal 1 Maret 1969, wilayah administratif Kodya Dati II Samarinda ditambah dengan 4 kecamatan, yaitu Kecamatan Palaran, Sanga-Sanga, Muara Jawa dan Samboja. Saat ini Samarinda terdiri dari 6 kecamatan, tidak termasuk Sanga-Sanga, Muara Jawa dan Samboja, ketiganya masuk dalam Kabupaten Kutai Kartanegara.

Setelah PP No. 38 Tahun 1996 terbit, wilayah administrasi Kodya Dati II Samarinda mengalami pemekaran, semula terdiri dari 4 kecamatan menjadi 6 kecamatan, yaitu:

* Kecamatan Samarinda Ilir dengan 13 kelurahan,
* Kecamatan Samarinda Utara dengan 6 kelurahan,
* Kecamatan Samarinda Ulu dengan 8 kelurahan,
* Kecamatan Samarinda Seberang dengan 8 kelurahan
* Kecamatan Sungai Kunjang dengan 7 kelurahan, dan
* Kecamatan Palaran dengan 5 kelurahan.

Rencananya kecamatan dan kelurahan tersebut akan dimekarkan kembali dengan usulan nama kecamatan Samarinda Kota, kecamatan Samarinda Selatan, kecamatan Sambutan, dan kecamatan Sungai Pinang. Usulan ini masih dalam pembahasan DPRD Kota Samarinda.

Berdasarkan Perda Kota Samarinda No. 1 Tahun 1988, tanggal 21 Januari 1988, ditetapkan Hari Jadi Kota Samarinda adalah tanggal 21 Januari 1668. Penetapan ini bertepatan dengan Peringatan Hari Jadi Kota Samarinda ke-320.[1]
[sunting] Geografi
Petasamarinda.jpg

Dengan luas wilayah 718 km², Samarinda terletak di wilayah khatulistiwa dengan koordinat diantara 0°21'18"-1°09'16" LS dan 116°15'16"-117°24'16" BT.
[sunting] Batas-batas wilayah

* Utara : Kecamatan Muara Badak, Kutai Kartanegara
* Selatan : Kecamatan Loa Janan, Kutai Kartanegara
* Timur : Kecamatan Muara Badak, Anggana, dan Sanga-Sanga di Kabupaten Kutai Kartanegara.
* Barat : Kecamatan Tenggarong Seberang dan Muara Badak di Kabupaten Kutai Kartanegara.

[sunting] Topografi

Topografi Samarinda meliputi tanah datar dan berbukit di ketinggian antara 10 s.d. 200 m di atas permukaan laut.
[sunting] Pemerintahan dan layanan publik
[sunting] Walikota
!Artikel utama untuk bagian ini adalah: Walikota Samarinda

Saat ini walikota dijabat oleh Drs. H. Achmad Amins, MM, yang berpasangan dengan wakil walikota, Syaharie Jaang, memenangkan Pilkada Samarinda pada tanggal 19 September 2005, dan dilantik oleh Gubernur Kaltim, Suwarna A.F. pada tanggal 25 November 2005, di GOR Segiri, Samarinda.
[sunting] Kecamatan di Samarinda

Berdasarkan PP RI No. 21 tahun 1987 dan Instruksi Mendagri No. 26 tahun 1997, tentang penetapan batas wilayah, maka secara administratif Kota Samarinda memiliki luas 718 km2, yang terdiri dari 6 kecamatan, yang terbagi dalam 53 kelurahan.
[sunting] Militer

* Korem 091/Aji Surya Natakesuma
* Batalyon Infanteri 611/Awang Long

[sunting] Maskot Kota Samarinda
Pesut Mahakam yang mati akibat ditabrak kapal motor. Jika tidak ada upaya nyata dari pemerintah, maka fauna terlangka di dunia ini akan punah tahun 2011.

Pesut Mahakam adalah maskot kota Samarinda. Namun saat ini Pesut Mahakam tidak terlihat lagi di sepanjang sungai Mahakam kota Samarinda. Pesut Mahakam terdesak oleh kemajuan kota dan pindah ke hulu sungai. Populasi Pesut Mahakam semakin menurun dari tahun ke tahun. Bahkan menurut sebuah penelitian, Pesut Mahakam sekarang tinggal 50 ekor. Jika tidak dilakukan antisipasi dan pelestarian, maka dalam waktu beberapa tahun saja Pesut Mahakam akan punah, menyusul pesut dari Sungai Irrawaddy dan Sungai Mekong yang sudah terlebih dahulu punah dan Pesut Mahakam adalah pesut air tawar terakhir yang hidup di planet bumi.
[sunting] Tempat menarik
[sunting] Wisata
[sunting] Kawasan Wisata Budaya Pampang

Kawasan Pampang yang terletak sekitar 20 km dari kota Samarinda merupakan kawasan wisata budaya yang menarik untuk menyaksikan kehidupan suku Dayak Kenyah. Obyek wisata budaya ini dapat ditempuh dengan menggunakan kendaraan bermotor melalui jalan raya Samarinda-Bontang. Daya tarik yang dapat disaksikan adalah Lamin atau rumah adat suku Dayak serta tarian dan upacara adat Dayak Kenyah yang diselenggarakan setiap hari Minggu pukul 14.00 wita.[3]
[sunting] Air Terjun Tanah Merah
Air Terjun Tanah Merah

Terletak sekitar 14 km dari pusat kota Samarinda tepatnya di dusun Purwosari kecamatan Samarinda Utara. Tempat ini merupakan pilihan tepat bagi wisata keluarga karena dilengkapi pendopo istirahat, tempat berteduh dengan pohon peneduh di sekitar lokasi, warung, areal parkir kendaraan yang luas, pentas terbuka dan tempat pemandian. untuk mencapai obyek wisata tersebut, dapat ditempuh dengan kendaraan bermotor baik roda dua maupun empat serta angkutan umum trayek Pasar Segiri - Sungai Siring. Untuk saat ini tempat wisata ini kurang mendapat perhatian akibatnya mutu pelayanan jadi berkurang sehingga perlu adanya perhatian dari pemerintah daerah untuk mengembangkan tempat ini.
[sunting] Penangkaran Buaya Makroman

Terletak di desa Pulau Atas, kecamatan Palaran dengan jarak lebih kurang 6 km dari Samarinda. Jenis buaya yang dipelihara yaitu buaya air tawar dan buaya Supit. Tempat pengembangbiakan buaya ini telah di lengkapi sarana dan prasarana wisata.
[sunting] Kebun Raya Samarinda
Kebun Raya Unmul Samarinda

Terletak di sebelah Utara kota Samarinda yang berjarak 20 km atau 30 menit perjalan darat. Di Kebun Raya Samarinda terdapat atraksi Danau alam, kebun binatang, panggung hiburan.
[sunting] Telaga Permai Batu Besaung

Obyek wisata Telaga Permai Batu Besaung merupakan obyek wisata alam, terletak di Sempaja 15 km dari pusat kota Samarinda dengan kendaraan motor/mobil. Obyek wisata ini telah dilengkapi sarana dan prasarana wisata.
[sunting] Kerajinan Tenun Ikat Sarung Samarinda
Perajin sedang menenun Sarung Samarinda

Terletak di Jalan Pangeran Bendahara Samarinda Seberang. Obyek wisata ini merupakan proses pembuatan sarung tradisional Samarinda, yang berjarak 8 km dari pusat kota Samarinda. Obyek tersebut telah dilengakapi sarana dan prasarana wisata. Kerajian tenun sarung ini pada mulanya dibawa oleh pendatang suku Bugis dari Sulawesi yang berdiam di sisi kiri Mahakam (sekarang menjadi Samarinda Seberang). Hampir disetiap perkampungan suku Bugis (kelurahan masjid Baka) dapat ditemukan pengrajin sarung Samarinda. Alat tenun yang digunakan para pengrajin adalah alat tradisional disebut "Gedokan" atau menggunakan Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM). Produk yang dihasilkan untuk 1 (satu) buah sarung memakan waktu tiga minggu.
[sunting] Transportasi
[sunting] Air
Jembatan Mahakam di foto dari udara

Sejak didirikannya, transportasi utama Samarinda melalui Sungai Mahakam yang membelahnya ditengah-tengah, pada tahun 1987 baru dibangun Jembatan Mahakam yang menghubungkan Samarinda kota dengan Samarinda Seberang. Selain itu sudah dibangun dan diresmikan pada 2009 Jembatan Mahakam Hulu atau Mahulu, Jembatan Mahkota II (dalam tahap konstruksi) dan Jembatan Mahkota III (tahap pembebasan lahan).

Terdapat pelabuhan peti kemas yang berada di Jalan Yos Sudarso, dan sekarang sedang dibangun pelabuhan baru yang terletak di kecamatan Palaran untuk menggantikan pelabuhan yang sekarang sudah tidak sesuai dengan kondisi kota.
[sunting] Darat

Terdapat jalan darat yang menghubungkan kota Samarinda dengan Balikpapan ke selatan, kemudian Bontang dan Sangatta ke utara, serta jalan baru yang menghubungkan ke Tenggarong, serta ke Sanga-Sanga, Kutai Kartanegara melalui jalan timur yang tembus sampai ke Senipah, Samboja dan Balikpapan.
[sunting] Udara

Bandar Udara Temindung (kode SRI) merupakan bandar udara yang menghubungkan Samarinda dengan kota-kota di pedalaman serta Balikpapan. Saat ini sedang dibuat Bandar Udara Sungai Siring, agar dapat didarati oleh pesawat yang lebih besar.

Asal-usul Samarinda 1

Asal Usul Kota Samarinda (1)
Time Traveller Wed, 19 May 2004 09:07:00 WIB

Sungai Mahakam yang konon berasal dari nama Mahakam merupakan sungai terbesar di Pulau Kalimantan. Sungai yang membelah Propinsi Kalimantan Timur dari barat ke timur ini mempunyai sejarah gemilang pada masa lampau.

Kerajaan Kutai sampai sekarang masih tetap dikenang dari peninggalan-peninggalan sejarahnya. Misalnya situs bekas pusat Kerajaan Kutai Ing Martadipura dari istana Sultan Kutai Kartanegara yang kini menjadi gedung museum Propinsi Kalimantan Timur.

Kerajaan Kutai Ing Martadipura berdiri pada abad ke-4 sampai dengan abad ke-17 Masehi dan berpusat di Muara Kaman, Kabupaten Kutai. Kerajaan Kutai Kartanegara yang berdiri tahun 1300 sampai dengan tahun 1959 mengalami dua kali perpindahan pusat pemerintahan. Pusat pemerintahan tahun 1735-1959 tidak disebutkan dalam cerita. Tahun 1300-1734 berpusat di Kutai Lama atau Tepian Batu. Raja pertama bernama Batara Agung Dewa Sakti dan permaisurinya bernama Putri Karang Melenu.

Pada waktu itu, wilayah kekuasaan Kerajaan Kutai Kartanegara meliputi daerah yang luas, mulai daerah pantai, daerah kiri kanan Sungai Mahakam, sampai batas wilayah Muara Kaman ke udik. Daerah itu merupakan wilayah kekuasaan Kerajaan Kutai Ing Martadipura sampai masa runtuh kerajaan itu pada abad ke-17.

Wilayah Samarinda termasuk pula ke dalam wilayah Kerajaan Kutai Kartanegara. Akan tetapi saat itu, belum ada sebuah desa pun berdiri, apalagi kota. Sampai pertengahan abad ke-17, wilayah Samarinda merupakan lahan persawahan dan perladangan beberapa penduduk. Lahan persawahan dan perladangan itu umumnya dipusatkan di sepanjang tepi Sungai Karang Mumus dan sungai Karang Asam.

Berdirinya kota Samarinda tidak terlepas dari hijrah orang-orang Bugis Wajo, Sulawesi Selatan. Mereka lah yang membangun Samarinda. Menurut lontara atau silsilah kedatangan suku Bugis menyebar ke seluruh Nusantara bermula pada tahun 1668.

Penyebaran itu terjadi karena kerusuhan di Kerajaan Bone Sulawesi Selatan pada tahun 1665. Ketika itu diadakan perhelatan besar pernikahan putra Goa dengan putri Bone. Kemudian terjadi perkelahian antara putra-putra Bone dan putra-putra bangsawan Wajo karena acara sabung ayam. Saat itu putra bangsawan Bone tewas tertikam keris sakti putra Wajo.

Peristiwa maut itu bukan hanya berita berkabung bagi rakyat dan kalangan istana Bone tetapi juga peristiwa yang dianggap suatu penghinaan dan tantangan bagi Kerajaan Bone.

Bone menuntut agar La Ma'dukelleng putra Arung Paneki bangsawan Wajo, penikam Matolla putra Bone diserahkan ke Kerajaan Bone untuk diadili. Bila Wajo menolak, Wajo akan dihancurkan.

Pada hari dan waktu baik yang sudah ditetapkan La Ma'dukelleng bersama tiga putranya yaitu Petta To Sibengarang, Petta To Rame, dan Petta To Siangka serta delapan bangsawan Wajo, dan 200 pengikut dilengkapi 14 buah perahu layar meninggalkan Wajo menuju tanah Kutai.

Di tengah perjalanan mereka kehabisan bekal, terutama air tawar. Oleh karena itu, mereka berlabuh di Pasir dan selanjutnya menetap di sana.

Kira-kira satu bulan mereka menetap di Pasir, datang lagi orang-orang Wajo dan Soppeng. Jumlah mereka jauh lebih besar. Mereka membawa labar bahwa Wajo sudah dikuasai Bone. Rombongan itu dipimpin Lamohang Daeng Mangkona.

Bersambung...

Sumber: SuaraMerdeka

Asal-usul Samarinda 2

Asal Usul Kota Samarinda Bagian (2)
Time Traveller Wed, 19 May 2004 09:13:00 WIB

Peristiwa maut itu bukan hanya berita berkabung bagi rakyat dan kalangan istana Bone tetapi juga peristiwa yang dianggap suatu penghinaan dan tantangan bagi Kerajaan Bone.

Bone menuntut agar La Ma'dukelleng putra Arung Paneki bangsawan Wajo, penikam Matolla putra Bone diserahkan ke Kerajaan Bone untuk diadili. Bila Wajo menolak, Wajo akan dihancurkan.

Pada hari dan waktu baik yang sudah ditetapkan La Ma'dukelleng bersama tiga putranya yaitu Petta To Sibengarang, Petta To Rame, dan Petta To Siangka serta delapan bangsawan Wajo, dan 200 pengikut dilengkapi 14 buah perahu layar meninggalkan Wajo menuju tanah Kutai.

Di tengah perjalanan mereka kehabisan bekal, terutama air tawar. Oleh karena itu, mereka berlabuh di Pasir dan selanjutnya menetap di sana.

Kira-kira satu bulan mereka menetap di Pasir, datang lagi orang-orang Wajo dan Soppeng. Jumlah mereka jauh lebih besar. Mereka membawa labar bahwa Wajo sudah dikuasai Bone. Rombongan itu dipimpin Lamohang Daeng Mangkona.

Atas kemurahan hati sang raja, permintaan Lamohang Daeng Mangkona dikabulkan. Ia diberi tempat di daratan rendah di tepi kiri Sungai Mahakam yang sekarang terkenal dengan nama Samarinda Seberang. Ia juga diakui oleh sultan sebagai kepala pemerintahan di daerahnya dengan gelar Poa Adi.

Lamohang Daeng Mangkona mulai membangun daerah baru itu dengan bantuan seluruh pengikutnya. Hutan belantara ditebas dan kayu-kayu besar ditebang. Setelah lahan terbuka dan pohon-pohon kering dibakar terbukalah daerah persawahan yang luas di tanah datar dan rendah tanpa bukit-bukit. Air tadah juhan menggenangi lahan yang pada saatnya ditanami bibit padi sawah.

Rumah-rumah didirikan di tepi Sungai Mahakam, membujur dari hilir ke hulu. Setiap keluarga mendirikan tumah tinggal yang dikerjakan secara gotong-royong. Dengan sistem gotong-royong semua pekerjaan dapat dilaksanakan dengan baik.

Suku Bugis Sulawesi Selatan terkenal sebagai penganut agama Islam yang setia dan fanatik. Kebudayaan Islam dengan cepat berkembang seiring dengan pertumbuhan ekonomi. Masyarakat pendatang merasa betah dan aman tinggal di daerah baru karena secara geografis dan iklim serta kesuburan tanah pertanian tidak berbeda dengan daerah asal mereka.

Suku Bugis hidup dengan memegang teguh prinsip sempungugi (kesetiakawanan kesukuan) dan sempulolo (kekerabatan). Filsafat tiga ujung, yaitu ujung lidah, ujung badik, dan zakar tetap dianut dan dipegang teguh secara turun-temurun.

Demikianlah, daerah baru itu berkembang pesat. Mereka menyebut daerah itu Samarinda. Kata ini berasald ari kata "Samarendah". Istilah atau nama itu memang sesuai dengan keadaan lahan atau lokasi yang terdiri atas dataran rendah dan daerah persawahan yang subur.

Penduduk menerima bagian lahan yang sama-sama rendah sehingga wilayah itu dinamakan "sama rendah". Akhirnya daerah itu disebut Samarinda. Penduduk Samarinda setiap tahun bertambah karena orang-orang Wajo berdatangan dan menetap di sana.

Berhadapan dengan daerah pemukiman baru ini, di tepi kanan Sungai Mahakam berkembang pula pemukiman di sekitar sungai Karang Mumus dan Karang Asam. Pemukiman ini dibangun para petani dan nelayan suku Kutai dan suku Banjar, pendatang dari Kalimantan Selatan.

Sejak kedatangan bangsa Belanda yang memerintah di Indonesia sebagai penjajah, daerah ini dibangun menjadi pusat pemerintahan di Kalimantan Timur, wilayah antara Karang Mumus dan Karang Asam.

Kota Samarinda diperluas menjadi kota maju yang akhirnya dibentuk sebagai daerah Tingkat II Samarinda. Pada masa Kerajaan Kutai, Samarinda berstatus sebagai kotapraja berdasarkan Undang-Undang Darurat No. 3 tahun 1953.

Status Kotamadya Samarinda diperkuat oleh Lembaran 1953 No. 97 dan Lembaran 1059 No. 27 yang disahkan tanggal 21 Januari 1960, sama dengan berlakunya sistem pemerintahan swapraja.

Hari lahir kota Samarinda ditetapkan tanggal 21 Januari 1665, yaitu tanggal kedatangan Lamohang Daeng Mangkona yang mula-mula membangun kota ini (Samarinda Seberang sekarang).

Kota Samarinda sekarang menjadi ibu kota Propinsi Kalimantan Timur. Kota ini merupakan pusat pemerintahan, pusat pendidikan dan pusat perdagangan. Samarinda meliputi 3 kecamatan yaitu Kecamatan Samarinda Ilir, Kecamatan Samarinda Ulu dan Kecamatan Samarinda Seberang (rintisan kota Samarinda).

Sumber: SuaraMerdeka

Asal-Usul Kota Samarinda

Harus tanya orang tua-tua, setingkat kakek nenek untuk dapat cerita-cerita gini. Aku pernah dapat cerita mengenai asal-usul adanya nama Loa Janan, Loa Kulu, Loa Tebu, dll. Menurut pemahaman nalarku sih Loa = sungai, sama halnya di Jawa Barat Ci = sungai.

Nah yang cerita ke saya ini memang sudah seusia kakek-kakek, katanya nama-nama itu menghormati keluarga Lo yang kalau tidak salah 4 generasi sebelumnya adalah sahabat bermain Sultan Kutai Kartanegara. Dari bermain itu si Lo generasi pertama ini dapat konsesi batu bara oleh Sultan Kutai, lokasi konsesi itu diberi nama Loa dan nama tambahan. Nama-nama itu bertahan sampai sekarang.

OK saya masih tidak terlalu percaya cerita itu, tapi bahwa keluarga Lo cukup disegani oleh orang tua-tua keluarga Sultan Kutai rasanya benar. Beberapa tahun lalu saya pernah sedikit mengalami musibah merobohkan tiang bendera rumah orang di daerah prefab. Ketika saya minta maaf ke penghuni rumah, malah saya diajak ngobrol akrab karena katanya keluarganya banyak berterima kasih pada keluarga Lo dimana saya bekerja waktu itu. Di rumah itu terpampang lukisan besar dan beberapa lukisan kecil Sultan Kutai dan beberapa kerabatanya. Saya menyimpulkan si empunya rumah adalah keluarga sultan.

Lo muda datang ke Samarinda sebagai bujangan dan dijodohkan oleh Sultan Kutai dengan seorang gadis Dayak dari Kalsel. Generasi kedua Lo tinggal di Samarinda dan mempunyai tanah di kawasan Pelabuhan Samarinda saat ini, mulai dari kantor KP3, klenteng sampai Jl. Mulawarman kini dan berbatas ujung di seberang SCP saat ini (dulu ada kantor Gemini Group), tanahnya sampai ke Sungai Mahakam. Belum ada Jl. Yos Sudarso waktu itu.

Generasi kedua ini melebarkan sayap usahanya sampai ke Balikpapan. Pada generasi kedua ini mereka menderita karena penjajahan Jepang. Satu lokasi usaha di Balikpapan dijadikan basis pejuang, berupa sebuah gedung bioskop yang kini berubah menjadi sebuah kantor kecamatan di Balikpapan.

Setelah penjajahan Jepang dan masuk era kemerdekaan, generasi kedua yang telah melahirkan generasi ketiga keluarga Lo ini mulai terpisah-pisah usahanya. Satu garis keturunan menguasai mayoritas warisan keluarga. Lo pertama meninggal dan dimakamkan di pekuburan di Solong. Generasi ketiga melebarkan sayap usaha ke Kalsel dan Kalteng, juga Surabaya. Sebagian generasi ketiga mengalami masa sulit tahun 1965 dan ada yang pindah ke RRC lalu Hong Kong, ada juga yang ke U.S.A. Sementara tanah di dekat sungai Mahakam dihibahkan ke berbagai kalangan. Ada yang jadi gereja, ada yang jadi klenteng, ada yang jadi Jl.Yos Sudarso dan pelabuhan saat ini. Ada yang tetap dikuasai dan menjadi tempat tinggal para buruh tambang yang didatangkan dari Sulawesi dan Maluku pada masa penjajahan Belanda. Ada yang ditinggali keluarga-keluarga Tionghwa lainnya yang datang atas ajakan generasi pertama. Sebagian orang-orang tua ini masih mengenang sejarah kenapa mereka bisa sampai di Samarinda, generasi mudanya sudah tidak.

Kini generasi ketiga dan keempat sudah tersebar luas, sebagian tetap di usaha lama. Sebagian usaha baru dan umumnya mereka aktif di organisasi kemasyarakatan. Keluarga ini sangat membaur dalam arti sesungguhnya. Ada yang menikah dengan orang Jawa, orang Dayak, dll. Agama yang dianut juga macam-macam.

Sebagian kisah ini pernah dimuat di Kaltim Post secara berseri pada waktu masih bernama Manuntung. Waktu itu kalau tidak salah judulnya terkait dengan besarnya Samarinda sebagai kota dagang atas jasa 4 keluarga besar keturunan Tionghwa. Kalau tidak salah semuanya tinggal di dekat sungai Mahakam semua, satu keluarga tinggal di blok yang berbatasan dengan tanah keluarga Lo sampai ke arah Citra Niaga. Lainnya saya kurang tahu.

BIO DATA Nursyirwan Ismail Cawali Samarinda 2010-2015

DAFTAR RIWAYAT HIDUP
KETERANGAN PERORANGAN:
Nama lengkap : Ir.H.Nusyirwan Ismail
Tempat/ tanggal Lahir/umur : Samarinda, 24 Oktober 1959/ 48 tahun
Jenis Kelamin : pria
Agama : Islam
Status Perkawinan : Kawin
Jabatan : Assisten II (Bidang Ekbang & Kesos ) Sekdaprov Kaltim
Kebangsaan / Suku : Indonesia / Banjar
Nama Istri : Ir.Hj. Sri Lestari
Tempat/tanggal Lahir/ Umur : Negara (Bali), 26 Mei 1959 / 48 tahun
Agama : Islam
Kebangsaan/Suku : Indonesia / Jawa
Nama Anak ke I : Muhammad Dedy Pratama
Nama Anak ke II : Ayu Milasari
Alamat Rumah
Jalan : Basuki Rahmat no 68
Kelurahan : Pasar Pagi
Kecamatan : Samarinda Ilir
Kota : Samarinda
Provinsi : Kalimantan Timu
Keterangan Badan
Tinggi (cm) : 170 cm
Berat : 77 kg
Rambut : Hitam
Bentuk Muka : Oval
Warna Kulit : Sawo Matang
Kegemaran : Tennis dan Joging
Riwayat Pendidikan : SD Negri 35 Samarinda lulus tahun 1971
SMP Negri I Samarinda lulus tahun 1974
SMA Negri I Samarinda lulus tahun 1977
Perguruan Tinggi
: SI-ITS 10 Nopember Surabaya, Jurusan Tehnik Sistem Tenaga, lulus tahun 1983
S2-Pasca Sarjana Universitas Hasanudin jurusan Program Ekonomi Perencanaan Pembangunan lulus tahun 2004
Riwayat Jabatan Pekerjaan:
- Staff Engginer pada proyek UNDP/UNIDO di Departemen Perindustrian 1984 s/d 1985
- Pembantu Dekan III Fakultas Tehnik Untag Samarinda 1986 s/d 1994
- Kasi Bimbingan Produksi Bidang Industri Dasar 1987 s/d 1989
- Kasi Bimbingan Sarana Bidang Industri Dasar 1989 s/d 1993
- Kepala Bidang Industri Dasar 1993 s/d 1996
- Kepala Bidang Industri Logam, Mesin, Kimia, dan Elektronika 1996 s/d 1998
- Kepala Bidang Perencanaan 1998 s/d 2000
- Plt. Kakannwil Deperindag Prov. Kaltim 2000 s/d 2001
- Kepala Dinas Perindag dan Koperasi Prov.Kaltim 2001 s/d 2004
- Assisten II Bidang Ekonomi, Pembangunan dan Kesos Prov Kaltim 2004 s/d sekarang
- Ketua Badan Pengawas Perusda Ketenagalistrikan Kaltim 2004 s/d sekarang
DILKAT JABATAN STRUKURAL :
- SEPALA di Makasar tahun 1991, predikat baik/rangking 2 Nasional
- SPAMA di Makasar tahun 1996, predikat baik/rangkin I Nasional
- SPAMEN di Jakarta tahun 1998, predikat memuaskan/rangking 2 Nasional
- Diklat Kepemimpinan Tingkat I LAN-RI di Jakarta tahun 2007 predikat memuaskan rangking 4 Nasional
DIKLAT TEHNIS/JABATAN :
- Advance Training Course In Preparation Of Industri Feasibility Studies tahun 1985
- Report Writing For Industrian Studies tahun 1985
- Preparation Of blangkable Proposal tahun 1985
- Analisis Dampak Lingkungan (AMDAL) tahun 1986
- Total Quality Control (TQC) tahun 1988
- Yodisari Garam tahun 1988
- Training Of Trainers (TOT) Gugus Kendali Mutu (GKM) tahn 1990
- Training Of Trainers (TOT) GTZ model creation of Enyerprices, Formation of Entrepreneurs (CEFE) tahun 1991
- Standar Industri Indonesia (SII) tahun 1992
- Pemantapan Aparatur tahun 1992
- Peradilan tata Usaha Negara tahun 1992
- Petugas LITSUS tahun 1993
- Peningkatan Profesi Madya Deperindag tahun 1995
- Data Base Industri Logam, Mesin dan Kimia tahun 1997
- Pelatihan Perencanaan Metode ZOOP-PCM tingkat Dasar tahun 1998
- Pelatihan Eksport Deperindag tahun 2000
- Bimbingan Tehnik Certificace Of Origin Deperindag 2002
- Pengembangan Eksekutif Nasional (PEN) LAN-RI angkatan VIII tahun 2006
RIWAYAT KEPANGKATAN
- Penata Muda III/a tamat 01 Maret 1985
- Penata muda TK.I III/b tamat 01 Maret 1989
- Penata III/c tamat 01 April 1991
- Penata TK.I III/d tamat 01 April 1995
- Penata IV/a tamat 01 April 1997
- Pembina TK.I IV/b tamat o1 januari 2001
- Pembina Utama Muda IV/c tamat 01 Juli 2001
- Pembina Utama Madya IV/d 01 Oktober 2005

PENGALAMAN TUGAS KELUAR NEGERI
- Delegasi Kaltim pada indoproduct exchibition
PENGALAMAN TUGAS KELUAR NEGERI:
- Delegasi Kaltim pada Indoproduct exhibition Singapura tahun 1990
- Delegasi Kaltim pada Pameran Investasi Northen Territory/Darwin Australia tahun 1993
- Delegasi Bimp-Eaga Kaltim Davao-Filipina tahun 1994
- Delegasi Bimp-Eaga Kaltim Brunai Darussalam tahun 1995
- Indo Product Expo Singapura tahun 2001
- Exhibition di Bangkok, Thailand 2002
- Gifts Show Tokyo tahun 2002
- Indo Expo Dubai tahun 2003
- Export of Palm Oil Product & market Intelligence Hongkong-Guangzhou-Beijing tahun 2003
- Market Inteligence Kuala Lumpur, Malaysia tahun 2003
- Eletricity Power Plantdi Kunming/China tahun 2004
- Sosek Malindo di Tawau-Sabah, Malaysia tahun 2005
- Sosek MAlindo di Kota Kinabalu, Sabah-Malaysia tahun 2005
- Royar Ploras Ratchaphurck di Chianghai, Tahiland tahun 2006
KONSORSIUM
- Lokarya Nasional tepung Ikan I tahun 1995
- Waste Water Process and Selection on Plant phenol reduktion and solid treatment
- Industri Pulp dan paper berwawasan lingkungan
- Pemberdayaan Potensi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kaltim ( Nara Sumber) 2000
- Lokakarya UU tentang JAlan tahun 2005
TANDA JASA/KEHORMATAN
- Satyalencana Karya satia 10 tahun ( 2004 )
- Satyalencana Karya satia 20 tahun (2007)
PENGALAMAN SELAMA PENDIDIKAN
- Pelajar Teladan I Tk SLTA Provinsi Kaltim tahun 1975
- Panitia Studi Excursie, Senat Mahasiswa Fakultas Tehnik Elektro ITS tahun 1980
- Asisten Praktikum Listrik Magnit Fakultas Tehnik Elektro ITS tahun 1981
- Asisten Praktikum Fisika Dasar tahun 1981 s/d 1982
- Kordinator Asisten Lab.Konversi Energi Fakultas Elektro ITS tahun 1981 s/d 1982
- PAnitia Lomba Cipta Karya Elektro Tehnik TKSLTP/SMA se Jawa Timur, Senat
MAhasiswa FTE ITS tahun 1983
- Lulus Predikat Sangat memuaskan (Cum Laude ) pada Wisuda XXXII Institut Tehnologi
10 Nopember Surabaya, tanggal 27 Agustus 1983

RIWAYAT ORGANISASI :
- Ketua Umum Ikatan Ahli Ketenagalistrikan Indonesia (IATKI) wilayah Kaltim
- Ketua Umum Bubuhan Banjar Kalimantan Timur (KBB-KT) 2005-2010
- Ketua Pengurus Daerah Palang Merah Indonesia (PMI) Prov. Kaltim 2006-2011
- Ketua Dewan Pimpinan Daerah Pelopor Penerus Kemerdekaan Bangsa Indonesia
(DPD PPKBI) Kaltim 2006-2011
- Ketua Umum Pengembangan Tiwalatil Qur'an (LPTQ) Prov.Kaltim
- Walakar Badan Narkotika Provinsi (BNP) Kaltim
- Wakil Ketua Dewan Pembina Badan Amil Zakat (BAZ) Kaltim tahun 2005 s/d sekarang
- Ketua Dewan Penyantun Rumah Sakit Umum Daerah (RSAWS) Samarinda, RSU
Kanujoso Balikpapan dan RSU TArakan) tahun 2004 - sekarang
- Wakil Ketua Pengprov Persatuan Gulat Seluruh Indonesia (PGSI) Kaltim
- Ketua Institut Karate-Do Nasional (INKANAS) Prov.Kaltim 2006 s/d sekarang
- Sekertaris Dewan Pembina Badan Pengelola Stadion Sempaja 2006s/d sekarang
- Ketua I PB PON CVII 2006 s/d sekarang
- Sekertaris Dewan Kerajinan Nasional (DEKRANASDA) Kaltim 1989 s/d 1994
- Ketua Korpri Unit Kaltim Deperindag Prov. Kaltim 1995 s/d 2005
- Ketua Ikatan Orangtua Mahasiswa Kedokteran (IKOM) PSKU UNMUL 2005 s/d 2008
- Sekertaris Umum Ikatan Alumni SMAN I Samarinda 2003 s/d sekarang
- Ketua Forum Tenaga Penyuluh Pertanian Prov.Kaltim 2005 s/d sekarang
- Ketua yayasan Pendidikan IslamAl-Khairiyah Samarinda
- Ketua Pengurus Masjid Al-Khairiyah Samarinda
- Ketua Tim Pengeawasan dan Pengedalian Pembinaan Usaha Mikro dan Makro Kecil
- (UMMK) Prov.Kaltim 2004 s/d sekarang
- Ketua Harian Dewan Ketahanan Pangan Prov.Kaltim 2004 s/d sekarang
- Ketua Tim Pemberantasan Penebangan Kayu Ilegal Prov.Kaltim 2005 s/d sekarang
- Ketua Tim Pengawasan Pupuk dan Pestisida Prov. Kaltim 2004 s/d sekarang
- Ketua POKJA Konservasi Heart of Borneo Provinsi Kaltim 2007 s/d sekarang
Syaroja Bersinar di Samarinda
Mulai Bergerak, Bertekad Menangkan Syaharie Jaang

Bintang dengan cahaya indah dan cemerlang ini yang mengilhami sejumlah masyarakat di Samarinda yang bersimpati pada peribadi dan kepemimpinan Wakil Walikota (Wawali) Samarinda H Syaharie Jaang SH MSi.

Karena itu, dipilihkan nama bintang ini sebagai nama tim yang siap mendukung dan memenangkan Wawali dua periode tersebut, sebagai Walikota Samarinda periode 2010-2015 mendatang.

Menurut Ketua Syaroja Kota Samarinda H Ibnu Umar MS, bintang Syaroja, dulunya diberikan negara sebagai penghargaan bagi tentara yang bertugas di Timor-Timur (Sekarang Negara Timor Leste, Red). "Termasuk saya sendiri yang sempat bertugas di sana tahun 1979 lalu," terangnya.

Untuk mendapatkan bintang tersebut, kata Ibnu tidak mudah. Harus membutuhkan perjuangan serta pengorbanan, baik fisik maupun batin. Karena saat itu mereka diberi dua pilihan. Jika tidak membunuh, pasti akan dibunuh.

Maklum, saat itu Timor-Timur sedang kacau dengan maraknya gerakan sparatisme untuk memisahkan diri dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Namun untuk bintang Syaroja yang ada di Samarinda ini, lanjut Ibnu, bukan lagi dua pilihan, seperti bintang penghargaan bagi tentara yang bertugas di Timor Timur saat itu.

"Yang ada sekarang ini hanya satu pilihan yaitu memenangkan Bapak Syaharie Jaang sebagai Walikota Samarinda pada pemilihan Walikota Samarinda 2010 nanti," timpalnya.

Ia yakin, Syaharie adalah figur yang pas, yang diibaratkan sebagai bintang Syahroja yang siap menarangi Kota Samarinda dari gelap gulita. Itu direalisasikan secara nyata dalam pembenahan segala peroalan baik pembangunan fisik, maupun persoalan sosial kemasyarakatan.

Karena itu, semenjak dideklarasikan pendiriannya, pada Minggu (15/11) lalu, sejumlah terobosan pun siap dilakukan demi memenangkan Ketua Dewan Pembina Syaroja itu. Di antaranya dengan memastikan sejumlah kelompok masyarakat yang dirasa memiliki simpati kuat terhadap Syaharie.

Rencananya, Rabu (18/11) besok, Ibnu akan mendatangi Legium Veteran RI Kota Samarinda yang sebelumnya sempat menghubunginya terkait pememenangan Syaharie Jaang itu. Sikap simpati para veteran tersebut bisa dibuktikan pula dengan kehadiran mereka dalam deklarasi Syaroja.

Diantaranya yang hadir Ketua Legium Veteran Kota Samarinda H Farhan serta sesepuh veteran Kaltim, Drs H Anwar Hanani yang juga merupakan ayah kandung dari Sekretaris Kota Balikpapan Heru Bambang itu.

Selain tokoh veteran, hadir pula tokoh agama saat itu yakni H Syahlimar dan Ateni. Juga tokoh Dayak, Martinus, serta tokoh Toraja, BS Subah yang kini menjadi Ketua Ikatan keluarga Tanah Toraja ((IKAT) itu. "Pokoknya kita akan siap rangkul semua warga dari kalangan manapun," pungkas Ibnu. (rm-2)
9 Pendonor 100 Kali Dapat Satyalencana
Maret 3rd, 2010 Posted in Kesehatan, Samarinda
*Jaang: Selamatkan Nyawa, Pendonor itu Pahlawan

SAMARINDA—Sembilan pendonor darah sukarelawan sebanyak 100 kali keatas asal kota Samarinda akan meraih Satyalencana dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam waktu dekat ini di Jakarta.

“Pendonor darah ini sangat luar biasa karena berkaitan erat dengan kelangsung hidup. Menyelamatkan nyawa manusia, pendonor itu pahlawan,” ujar Wakil Walikota Samarinda H Syaharie Jaang SH MSi dalam arahannya ketika melepas 9 pendonor darah 100 kali yang berangkat ke Jakarta di ruang rapat wawali, Rabu (3/3).

Menurut Jaang yang juga ketua Perhimpunan Donor Darah Indonesia (PDDI) Samarinda sumbangsing darah oleh pendonor itu tak ternilai jasanya.

“Sebenarnya menerima penghargaan dari Presiden dengan datang ke Jakarta ini belum seberapa nilainya. Harapan saya ini penghargaan yang diberikan Presiden ini bisa memotivasi pendonor maupun masyarakat agar mau atau lebih aktif lagi mendonorkan darahnya,” beber Jaang lagi.

Apalagi, lanjutnya dengan stok darah yang tersedia cukup untuk 2 hari kedepan di kota Samarinda. Dimana di Samarinda kebutuhan darah per bulannya sekitar 1.500 kantong darah.

Jaang menyebutkan kegiatan donor darah sangat penting digalakkan baik sekarang dan masa-masa mendatang, karena tingginya partisipasi masyarakat menjadi pendonor darah, tentunya sangat membantu warga yang membutuhkan darah.

“Kita juga akan berupaya melakukan terobosan-terobosan dalam menghimpun darah, di samping kegiatan rutin Korpri melaksanakan kegiatan donor darah. 10 persen saja dari total PNS di lingkungan Pemkot, sudah luar biasa jumlah kantong darah yang bisa dihimpun,” ungkap Jaang seraya memberi sinyal kepada Asisten III Drs H Diwansyah MSi yang juga hadir pada kesaempatan itu untuk mencarikan pola terobosan baru.

Sementara ketua PMI Kota Samarinda H Marwoto Rasyim menjelaskan penyematan satyalancana nanti akan disematkan Presiden, dimana waktu pastinya masih menunggu informasi menyusul, karena masih menyesuaikan agenda Presiden.

“Yang jelas awal bulan ini akan diserahkan,” imbuhnya. Adapun 9 penerima satyalencana tersebut yakni Endang Rukasah, dr Mardiono Machdan MKes, (Alm) Djuhriadi, T Fransiskus Bustani, Drs Syamsi Djaya A, Ade Djailani, Y Syamsudin P, Sarwono Toetoeg Indriyanto, dan Abdulah I.(hms2)
Masih Syaharie dan Nusyirwan
Dari sejumlah nama yang muncul, Syaharie Jaang dan Nusyirwan Ismail masih yang tertinggi berdasarkan selera pasar.

SUDUT-sudut jalan di Kota Samarinda seperti tak pernah sepi dengan baliho politik. Lepas pesta demokrasi Pemilu dan Pilpres yang hiruk pikuk dengan berbagai macam baliho para calon legislatif dan calon presiden, kini berganti dengan baliho calon Walikota Samarinda.

Maklum, pesta Pilkada tinggal setahun lagi. Yakni September 2010, masyarakat di kota itu melaksanakan pemilihan walikota dan wakilnya. Waktu setahun terasa pendek bagi para politisi yang ingin merebut hati rakyat.

Nama-nama yang ingin maju mencalonkan diri sudah mulai tampak. Tapi dari banyak nama yang muncul, menurut data LSI (level survey institute) Kaltim, baru dua nama yang terekam di hati masyarakat. Kedua nama itu adalah Syaharie Jaang (Wakil Walikota Samarinda) dan Nusyirwan Ismail (Kepala Badan Perizinan Penanaman Modal Daerah Kaltim). ”Kami melakukan depth interview kepada sejumlah tokoh masyarakat di Samarinda, sementara yang kuat terekam di hati masyarakat adalah dua nama itu,” kata Abrianto Amin, Direktur Utama LSI Kaltim.

Selain dua nama di atas, ada nama-nama lain seperti Awang Ferdian Hidayat (anggota DPD terpilih) dan Hadi Mulyadi (Ketua PKS Kaltim). Tapi setelah Awang Ferdian yang anak Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak terlihat lebih intens mencalonkan menjadi Bupati Kukar, namanya mulai ditinggalkan.

Menyusul kemudian Andi Harun (Partai Patriot) dan Ipong Muchlissoni (pengusaha). Hanya saja kalau dipersentasikan baru di bawah 5 persen. ”Tapi bukan berarti mereka tidak punya harapan untuk menjadi walikota. Waktu yang tersisa setahun ini masih cukup waktu untuk menaikkan popularitas,” ungkap Abrianto.

Syaharie Jaang sudah aman dari sisi partai politik yang bakal menjadi perahu pengusungnya. Selain dari partainya sendiri (Pelopor) yang punya satu kursi di DPRD Samarinda, ia mendapat sokongan Partai Demokrat yang punya 6 kursi. Dengan jumlah 7 kursi itu, koalisi partai sudah bisa mengusung calon sendiri.

Sebagai Wakil Walikota Samarinda, Syaharie Jaang lebih leluasa untuk melakukan sosialisasi. Karena tugas-tugasnya juga mewajibkan berhubungan langsung dengan masyarakat, maka ia menjadi paling populer dibanding bakal calon lainnya. Ia juga punya ’armada’ di lingkungan pemerintahan sampai ke tingkat kelurahan yang berpotensi mudah dimobilisasi untuk mendukungnya. Apalagi Achmad Amins sebagai Walikota Samarinda mendukungnya penuh.

Tinggal Nusyirwan Ismail yang belum jelas bakal diusung partai apa. Yang pasti ketika Partai Golkar membuka pendaftaran calon walikota dan wakil walikota, pekan tadi, Nusyirwan ikut mengambil formulir. Di samping itu beberapa partai konon sudah mendekat seperti PAN (Partai Amanat Nasional) dan PDI Perjuangan.

Hebatnya, nama Nusyirwan meroket tanpa adanya gerakan yang jor-joran. Ia masih kalem-kalem saja melakukan pertemuan-pertemuan dengan warga di sela kesibukannya sebagai pejabat Pemprov Kaltim. Seperti halnya Syaharie Jaang yang telah punya tim sukses, cucu dari tokoh Samarinda Haji Darjat itu juga sudah membentuk tim untuk menjalankan aktifitas politik.

”Saya punya strategi sendiri,” ungkap Nusyirwan kepada BONGKAR! tentang kepastiannya maju sebagai calon Walikota Samarinda.

Beberapa waktu lalu, Ketua PKS (Partai Keadilan Sejahtera) Kaltim Hadi Mulyadi telah memberi sinyal kepada Nusyirwan agar datang ’mengetuk’ pintu partai itu. Bahkan Hadi secara terang-terangan bersedia disandingkan sebagai wakilnya. Hanya saja belum terlihat ada respon dari Nusyirwan.

Secara popularitas Nusyirwan yang telah membuat tagline Nusa Kesuma (Nusyirwan Kerukunan, Kesetaraan, Kesempatan untuk Semua), termasuk tinggi. Setidaknya daya ingat publik masih ada karena ia pernah mencalonkan menjadi Gubernur Kaltim berpasangan dengan Heru Bambang. Sebagai Cagub fotonya terpampang di kertas suara yang dicoblos dan contreng tiap pemilih waktu itu.

Di Samarinda, perolehan suaranya juga waktu itu cukup meyakinkan. Karena ternyata Nusyirwan disukai oleh basis massa tertentu selain dari etnis Banjar. Diduga basis massa ini yang bakal menjadi modalnya karena termasuk fanatis.

”Pak Nusyirwan sudah bergerak, hanya saja tidak seperti calon kandidat lain yang menonjolkan alat peraga,” ujar sebuah sumber dekatnya.

Ia cenderung memilih melakukan ”operasi senyap”, diduga lantaran ada banyak alasan. Yang pertama karena posisinya sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang tidak mengizinkan untuk terjun ke politik dan kedua belum ada restu dari atasannya, Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak. Tentang anggapan itu, Nusyirwan tak memberikan jawaban pastinya kecuali mengakui memang sudah ada persiapan dan gerakan-gerakan itu. *ch siahaan

Sabtu, 13 Maret 2010

PILKADA SAMARINDA

Pilkada Samarinda 2010 dan Harapa
Tags: calon walikota Samarinda 2010-2015, Pilkada Samarinda, pilkada Samarinda 2010

Rupanya rame-rame contreng-menyontreng, akan kembali mewarnai Kota Samarinda tahun depan, tepatnya di bulan September. Rasanya baru kemaren saja heboh-heboh pilpres, ternyata mesti nyontreng lagi. Kali ini adalah pemilihan walikota Samarinda dan wakilnya untuk masa jabatan 2010-2015. Sebenarnya untuk daerah Kaltim, ada 3 kabupaten/kota yang akan menyelenggarakan pilkada pada tahaun 2010, yaitu Kota Samarinda, Kabupaten Kutai Kartanegara dan Kabupaten Berau.

DSC01428Meskipun daftar bakal calon walikota yang akan mengikuti pilkada Samarinda nanti belum jelas, namun telah banyak baliho yang berbau kampanye dengan berbagai ukuran terpajang di pinggir jalan. Wajah yang terpajang memang merupakan wajah yang tidak asing lagi bagi warga kota Samarinda. Hingga kini ada 4 nama yang (menurutku) akan maju ke pilkada tahun depan *sok tau mode:on*, berdasarkan apa yang kupantau di seputaran Kota Samarinda :) Maksudku, ukuran baliho yang memajang nama mereka lumayan besar-besar dan ada dimana-mana. :lol:

1. Andi Harun, yang diusung oleh Partai Patriot. Wajah oom satu ini sepertinya terus menerus nampang di beberapa papan iklan di Samarinda sejak pemilu legislatif beberapa waktu yang lalu.
2. Hadi Mulyadi, dari PKS yang kemarin sempat meramaikan pilkada Kaltim sebagai calon wakil Gubernur mendampingi Achmad Amins.
3. Ipong Muchlisoni, dari PKB, mantan anggota DPRD Kaltim yang juga seorang pengusaha. Wajahnya ada dimana-mana di Kota Samarinda, karena bannernya banyak yang ditempel di angkot-angkot :)
4. Syaharie Jaang, yang diusung oleh partai Demokrat dan sekarang masih aktif sebagai wakil walikota Samarinda.

Sebenarnya ada nama lain yang juga sayup-sayup terdengar dan balihonya rasanya pernah kulihat di pojokan mannaa…gitu :) Antara lain Aminah Amins, Istri dari walikota Samarinda aktif saat ini, kemudian dr. Dani Firnanda yang juga mengikuti pemilu legislatif kemarin.

Banyak kegiatan yang telah dilakukan beberapa nama di atas dalam rangka menarik simpati warga Samarinda. Misalnya, aku pernah melihat di salah satu perempatan terbesar di Samarinda, beberapa orang yang mengenakan topeng wajah salah satu calon, sibuk membagi-bagikan kotak snack. Ada juga yang melakukan kegiatan bersih-bersih di pinggir jalan. Kemudian baru saja tadi malam saat aku dan ibuku menghadiri pengajian, salah satu nama itu juga hadir di tempat yang sama. Menurut keterangan uztadz, rupa-rupanya beliau memang rajin menghadiri majelis dakwah sejak lama, bukan baru saja mulai karena ingin terpilih sebagai walikota. Dan tentu saja, figur yang terakhir ini yang menarik simpati ibuku (dan banyak ibu-ibu pengajian yang lain) hoho… :)

DSC01381 Harapanku, siapapun yang bakal jadi walikota, semoga pemandangan Samarinda di kala hujan seperti gambar di samping, bakalan berkurang. Dan karena diriku bekerja di puskesmas yang dibawahi oleh Pemkot Samarinda, aku berharap semoga insentif alias tunjangan tambahan penghasilan bagi pegawai Pemkot bakal dinaikkan, karena untuk ukuran Kaltim, Kota Samarinda termasuk yang paling kecil dalam memberikan insentif… hehehe *ngarep mode:on* Kalo bisa sih, pegawai puskesmas lebih sejahtera gitu… :)

Insya Allah selama ini sudah bersyukur dengan yang kudapat bulanannya, tapi bila ditambah… mau banget… :lol:

Jumat, 12 Maret 2010

polimer

Berdasarkan asalnya, polimer dibedakan atas polimer alam dan polimer buatan. Polimer alam telah dikenal sejak ribuan tahun yang lalu, seperti amilum, selulosa, kapas, karet, wol, dan sutra. Polimer buatan dapat berupa polimer regenerasi dan polimer sintetis. Polimer regenerasi adalah polimer alam yang dimodifikasi. Contohnya rayon, yaitu serat sintetis yang dibuat dari kayu (selulosa). Polimer sintetis adalah polimer yang dibuat dari molekul sederhana (monomer) dalam pabrik.
Polimer Sintetis
Polimer sintetis yang pertama kali yang dikenal adalah bakelit yaitu hasil kondensasi fenol dengan formaldehida, yang ditemukan oleh kimiawan kelahiran Belgia Leo Baekeland pada tahun 1907. Bakelit merupakan salah satu jenis dari produk-produk konsumsi yang dipakai secara luas. Beberapa contoh polimer yang dibuat oleh pabrik adalah nylon dan poliester, kantong plastik dan botol, pita karet, dan masih banyak produk lain yang Anda lihat sehari-hari. Berapa banyak polimer yang dapat Anda temukan pada Gambar 5

Gambar 5. Aktivitas olahraga akan berbeda tanpa polimer sintesis. Bola, seragam, rumput buatan, dan net yang digunakan sepak bola umumnya terbuat dari polimer sintesis
Ahli kimia telah mensintesis polimer di dalam laboratorium selama 100 tahun. Dapatkah Anda membayangkan kehidupan tanpa mengenal polimer sintesis ini? Pada musim hujan, Anda mungkin akan kehujanan saat pergi sekolah tanpa membawa jas hujan yang terbuat dari nilon, makan makanan yang basi untuk makan siang tanpa kantong plastik atau suatu wadah dari bahan polimer, dan memakai seragam olahraga yang terbuat dari bahan tekstil yang lebih berat dari buatan pabrik sintesis. Banyak polimer telah membantu kita dalam menyumbang kehidupan kita.
Polimer alam
Laboratorium bukan satu-satunya tempat mensintesis polimer. Sel¬sel kehidupan juga merupakan pabrik polimer yang efisien. Protein, DNA, kitin pada kerangka luar serangga, wool, jaring laba-laba, sutera dan kepompong ngengat, adalah polimer-polimer yang disintesis secara alami. Serat-serat selulosa yang kuat menyebabkan batang pohon menjadi kuat dan tegar untuk tumbuh dengan tinggi seratus kaki dibentuk dari monomer-monomer glukosa, yang berupa padatan kristalin yang berasa manis.
Banyak polimer-polimer sintesis dikembangkan sebagai pengganti sutra. Gagasan untuk proses tersebut adalah benang-benang sintesis yang dibentuk di pabrik diambil dari laba-laba. Amati Gambar 6 yang menggambarkan kesamaan antara pemintalan dari laba-laba dan pemintalan secara industri.

Gambar 6. Pemintalan secara industri (a) dan pemintalan dari laba-laba (b). Benang yang panjang, halus dipintal ketika molekul-molekul polimer itu ditekan melalui lubang kecil didalam pemintalan, baik secara alami dan industri
Karet merupakan polimer alam yang terpenting dan dipakai secara luas. Bentuk utama dari karet alam, terdiri dari 97% cis-1,4-poliisoprena, dikenal sebagai hevea rubber. Karet ini diperoleh dengan menyadap kulit sejenis pohon (hevea brasiliensis) yang tumbuh liar. Hampir semua karet alam diperoleh sebagai lateks yang terdiri dari sekitar 32 – 35% karet dan sekitar 5% senyawa lain, termasuk asam lemak, gula, protein, sterol, ester dan garam.
Polimer alam lain adalah polisakarida, selulosa dan lignin yang merupakan bahan dari kayu.